"Semulia-mulianya manusia adalah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat" (Khalifah Abdul Malik bin Marwan).

Rabu, 11 Februari 2009

0 BAB III ANALISIS PERMASALAHAN (Part 3)

C. DOA DAN DZIKIR SEBAGAI PELENGKAP UPAYA PENANGGULANGAN

Menurut Hawari (2004:65) “Keluarga pecandu diharapkan segera memotivasi diri untuk menjadi keluarga yang sakinah, harmonis, dan bahagia, karena itulah harapan para remaja untuk keluarganya”.

Keluarga juga harus memotivasi anak agar selalu berdoa memohon pertolongan kepada Allah swt untuk memohon pertolongan dan juga untuk memohon ampunan.
Firman Allah swt dalam Surat Al-baqoroh ayat 186, sebagai berikut:

Artinya:
"Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (Depag, 2004:45)

Ayat ini, mengandung suatu dorongan agar manusia berdoa hanya kepada Allah swt, niscaya Allah akan mengabulkan doa nya. Dengan syarat mereka dapat memenuhi segala perintah Allah, yaitu beriman kepada Allah, beribadah kepada Allah, dan menjauhi segala perbuatan yang dapat mengundang murka-Nya.

Juga Allah swt berfirman dalam Surat Ar-Ra'du ayat 28:


Artinya:
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram". (Depag, 2004: 373)

Dengan selalu mengingat Allah swt, mantan pecandu tidak akan terjerumus kembali ke dalam penyalah-gunaan narkoba, hal itu disebabkan oleh adanya perasaan bahwa dirinya selalu diawasi oleh Allah, sehingga dia akan menjauhi segala perbuatan yang dilarang oleh Allah swt.

Dalam agama Islam bagi mereka yang sakit (pecandu) dianjurkan untuk berobat kepada ahlinya dan juga harus disertai dengan do'a dan dzikir. Bagi umat Muslim berdoa dan berdzikir merupakan suatu komitmen keimanan seseorang.

Sebagaimana menurut pendapat Al- Maraghi (1993:179) “Do'a adalah permohonan yang dimunajatkan kepada Allah swt, sang Maha segalanya. Sedangkan Dzikir adalah mengingat Allah swt dengan segala cara yang dapat terus mengingat keagungan-Nya”.

Pengertian dzikir tidak hanya terbatas pada bacaan dzikir nya itu sendiri (arti sempit), melainkan meliputi segala bacaan dan segala perbuatan, yang merupakan segala amal kebaikan yang telah diperintahkan oleh agama.

Menurut Kauma (2002:7) "dipandang dari sudut kesehatan jiwa, do'a dan dzikir mengandung unsur psychotherapic yang mendalam, karena ia mengandung kekuatan spiritual dan kerohanian yang membangkitkan rasa percaya diri dan rasa optimisme".

Rasa percaya diri dan optimisme merupakan dua hal yang sangat menentukan bagi penyembuhan, disamping obat-obat dan tindakan medis lainnya.

Dalam ajaran Islam diwajibkan bagi orang yang beriman menjalankan ibadah karena sesungguhnya dengan beribadah itu dapat mencegah diri dari berbuat kejahatan, termasuk di dalamnya penyalah-gunaan narkoba.

Khususnya inti dari ibadah shaum adalah pengendalian, karena mengendalikan diri itu memerlukan latihan dan perjuangan mengekang hawa nafsu yang cukup berat. Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa sesungguhnya perang terbesar di muka bumi adalah perang melawan hawa nafsu dirinya sendiri oleh karena itu sebagai umat Islam hendaklah meningkatkan iman dan ketaqwaan dalam mengamalkan rukun Islam dan rukun iman secara konsekuen dan konsisten.


0 komentar: