"Semulia-mulianya manusia adalah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat" (Khalifah Abdul Malik bin Marwan).

Jumat, 03 April 2009

0 Teori-teori yang Serumpun dengan Teori Belajar Disiplin Mental

Ada banyak teori yang serumpun dengan teori disiplin mental. Diantaranya:

- Herbartisme
Dapat diterjemahkan sebagai tanggapan-tanggapan (potensi/ide) yang tersimpan di dalam kesadaran.
Teori herbartisme memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
> dikembangkan sebagai psikologi belajar non eksperimental
> filosofis/ spekulatif
> introsfektif

- Naturalisme
Menurut JJ Rousseau, anak memiliki potensi-potensi yang masih terpendam. Melalui belajar, anak harus diberi kesempatan untuk mengembangkan atau mengaktualisasikan potensi-potensi tersebut. Anak memiliki kekuatan sendiri untuk mencari, menemukan, mencoba, dan mengembangkannya sendiri.

0 Teori Belajar Disiplin Mental

Teori belajar disiplin mental lebih menekankan pada keterlibatan psikis, sedangkan fisik tidak terlalu berpengaruh.

Dalam teori ini, belajar diartikan sebagai pengembangan dari kekuatan, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki setiap individu.

Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui potensi tersebut???
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa potensi itu terbagi ke dalam dua bentuk.Yang pertama, adalah potensi Umum (7 cardinal: sehat, sosialisasi, ingin rasa aman, ingin dihargai, dan... cinta). Dan yang kedua adalah khusus (seni, olah raga, science, bahasa, sosial, dll.

Mengembangkan potensi siswa???

- Guru harus kreatif (potensi siswa diasah dan dilatih), hal ini ada dalam teori daya (teori yang masih serumpun dengan tb. disiplin mental)
- Yakin bahwa semua individu memiliki potensi, bakat, dlll (teori netivisme)
- Jika guru tidak mampu mengembangkan potensi siswa yang khusus, maka guru harus mendekati potensi siswa yang umum.

Contohnya, guru harus memberikan rasa aman kepada siswanya, dalam artian guru tidak boleh mempermalukan siswanya di depan kelas